|
|
|
|
|
|

|
This Week
|
2780 |
This Month
|
31958 |
Total
|
3287798 |
|
|
|
Berita dan Publikasi |
BPD WONOSARI BANTU 55 TANKI; Warga 9 Dusun di Girisekar Krisis Air |
Sumber: SKH Kedaulatan Rakyat |
PANGGANG (KR) - Sebanyak 9 dusun di Desa
Girisekar, Kecamatan Panggang, mengalami krisis air. Meskipun desa ini
sudah terjangkau pipa air minum dari Sub Sistem Ngobaran, namun yang
sudah terlayani baru 71 KK. Itupun tidak setiap hari air mengalir.
Sehingga warga di desa ini yang mengalami kekeringan ada 1.660 KK yang
terdiri dari 7.331 jiwa.
Demikian disampaikan Kepala Desa Girisekar,
Sumiyarto pada penyerahan bantuan air bersih dari Bank Pembangunan
Daerah (BPD) Cabang Wonosari kepada warga sekitar, Rabu (5/9). Sebanyak
7 armada tanki milik Pemkab Gunungkidul, dibawa oleh rombongan BPD
Cabang Wonosari dengan koordinator Herlambang dan Haikal.
Begitu armada tanki tiba di halaman balai desa,
warga yang membawa berbagai tempat air saling berebut untuk bisa
mendapatkan. Bantuan air dari BPD Cabang Wonosari sudah menjadi
rutinitas tiap tahun untuk membantu masyarakat. “BPD menyisihkan dana
untuk kepedulian sosial, sehingga tidak hanya berorientasi pada profit
semata,” kata Herlambang, Rabu (5/9).
Bantuan air bersih sebanyak 55 tanki diberikan
kepada warga di Desa Girisekar sebanyak 35 tanki dan sisanya untuk 5
desa lainnya di wilayah Kecamatan Panggang. “Bantuan ini merupakan
kepedulian dari BPD, karena BPD merupakan bank milik rakyat DIY
termasuk Gunungkidul, sehingga sebagian dari keuntungannya dikembalikan
kepada masyarakat,” kata Haikal.
Dipilihnya Desa Girisekar karena desa ini
merupakan yang terparah dibanding desa lainnya. Selain itu untuk
pemenuhan kebutuhan air khusus Desa Girisekar masih ditangani dari
Dinas Sobermas, sementara 5 desa lainnya langsung ditangani oleh
Kecamatan Panggang.
Beberapa dukuh yang ada di Desa Girisekar, sejak
digulirkannya bantuan air dari Dinas Sosial khusus di Girisekar, setiap
pedukuhan rata-rata baru menerima bantuan air 1 kali yang jumlahnya 2
tanki. Seperti Dusun Jerukan yang terdiri dari 121 KK baru mendapatkan
2 tanki, Dusun Pijenen dengan KK 126 baru mendaptkan 2 tanki, Dusun
Blimbing dari 160 KK baru mendapatkan 1 tanki. Demikian juga Dusun
Mendak dari 270 KK baru mendapatkan 2 tanki, Dusun Waru dari 177 KK
baru mendaptkan 2 tanki, Dusun Krambil dari 130 KK baru menerima 2
tanki sementara Dusun Bali dan Mendak sama sekali belum pernah
mendapatkan droping air.
Beberapa warga yang antre untuk mendapatkan air
menyatakan, saat ini kesulitan air sudah begitu dirasakan. Bagi
keluarga miskin tidak mampu untuk membeli air dalam jumlah satu tanki,
sehingga kebanyakan hanya membeli dengan eceran dengan harga satu
jerigen berisi 15 liter seharga Rp 500. Dalam satu keluarga dengan
jumlah jiwa 4-5 orang setiap hari minimal 4 jerigen untuk masak dan
minum.
Sementara untuk mandi, mencuci dan memberi minum
ternak terpaksa harus mengambil ke telaga yang jaraknya kurang lebih
4-5 kilometer.(Awa)-z. |
|
|
|