|
|
|
|
|
|

|
This Week
|
9514 |
This Month
|
25445 |
Total
|
2458865 |
|
|
|
Berita dan Publikasi |
GUBERNUR AJAK PENGUSAHA DIY; Hadapi Krisis, Ubah Orientasi Pasar |
Sumber: SKH Kedaulatan Rakyat |
YOGYA (KR) - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan, kendati sampai saat ini pengaruh negatif akibat krisis keuangan global belum begitu terasa bagi dunia usaha di Propinsi DIY, namun diharapkan para pengusaha mulai mengubah orientasi pasarnya dengan mengembangkan ke negara-negara di luar Amerika dan Eropa. Sebab, dengan melemahnya daya beli masyarakat Amerika dan Eropa, otomatis eksportir dari DIY yang selama ini orientasinya hanya ke Amerika dan Eropa bakal merasakan dampaknya.
Untuk itu, perlu dikembangkan pasar-pasar baru di luar negara tersebut. "Saya belum tahu persis ya seberapa jauh yang akan terjadi dan dirasakan DIY sebagai dampak dari krisis keuangan global kali ini. Apakah penurunan produk ekspor Indonesia itu rata-rata, atau hanya pada materi-materi tertentu saja? Sebab kan tidak seluruh negara bagian di Amerika kena. Ya mungkin saja karena daya beli orang Amerika turun, lantas ekspor dari berbagai negara yang selama ini tertuju ke Amerika lantas dialihkan ke negara-negara lain termasuk Indonesia," ujar Sultan HB X menjawab pertanyaan wartawan di Yogyakarta, Selasa (15/10).
Misalnya, lanjut Sultan, Cina yang selama ini banyak mengekspor produknya ke Amerika, karena tidak terserap seluruhnya di sana lalu mengalihkannya ke negara-negara lain. Kalau seperti itu, artinya Indonesia juga sangat mungkin bakal kebanjiran produk-produk dari negara Cina dan negara eksportir lainnya.
Sebaliknya juga Indonesia yang selama ini banyak mengekspor produknya ke Amerika dan Eropa, akibat krisis keuangan global lalu pesanan dari kedua belahan dunia itu turun, sehingga mau tidak mau para pengusaha Indonesia termasuk dari DIY harus mengalihkan pasarnya ke negara-negara lain.
Ditanya langkah apa saja yang akan dilakukan Pemprop DIY untuk mengantisipasi dampak-dampak negatif tersebut, Sultan menyatakan, sebenarnya yang lebih tahu soal itu para pengusaha. Karena merekalah yang selama ini paham benar kondisi pasar di luar negeri. Kendati belum bertindak terlalu jauh, namun sebagai antisipasi, Pemprop DIY juga akan mengadakan pertemuan dengan para pengusaha di DIY dalam waktu dekat ini.
"Saya belum sampai terlalu jauh ya, sebab orientasi para pengusaha bagaimana saya kan belum jelas. Tapi rencananya nanti saya juga mau bertemu para pengusaha DIY," kata Sultan. Khusus bagi DIY, yang perlu diantisipasi juga adalah kemungkinan adanya debitur macet.
Untuk itu, Gubernur minta kepada Bank BPD DIY bisa turut mendorong pengusaha yang pasarnya selama ini hanya terbatas, sehingga bisa membuka pasar ke negara-negara di luar Amerika dan Eropa. Sebab, kalau tidak membuka pasar baru ke negara lain, pasti bakal merasakan dampaknya.
(San/Fia)-c |
|
|
|