Wates, 22 Oktober 2020 – Untuk memperluas akseptasi dan mempercepat digitalisasi transaksi ekonomi dan efisiensi pengelolaan keuangan, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) DIY menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Sinergi Akselerasi Elektronifikasi Transaksi Pemda dan Pengukuhan TP2DD Pemda Kulon Progo. Acara tersebut diinisiasi oleh Bank Indonesia menggandeng Bank BPD DIY dan Pemerintah Daerah Kulon Progo. Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad, mengatakan bahwa Bank BPD DIY siap bersinergi meraih transformasi Indikator Capaian Elektronifikasi dari tahap 2 (transformasi) ke tahap 3 (ekspansi). “Bank BPD DIY berupaya untuk pencapaian penerapan teknologi, mengembangkan inovasi produk, dan perluasan channel pembayaran. Digitalisasi transaksi Pemda Kulon Progo dari sisi pengeluaran ialah: Cash Management Sistem (CMS) yang saat ini dilakukan oleh instansi-instansi di Kulon Progo yang akan segera dikembangkan CMS untuk lingkungan pendidikan. Kedepannya Bank BPD DIY akan bersinergi dengan BI melalui pengQRIS an tempat-tempat wisata dan berbagai channel pembayaran,” tutur Santoso.
Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Miyono, mengatakan bahwa melalui koordinasi kegiatan ini Ia meyakini bahwa Kulon Progo akan berkembang lebih pesat dan lebih baik lagi untuk transaksi berbasis elektronik. “Transaksi berbasis pendapatan bisa diperluas dan diperbanyak sehingga bisa menuju ke tahap ekspansi”, kata Miyono. Sementara itu Bupati Kulon Progo, Drs H. Sutedjo mengatakan bahwa transformasi digital akan mendorong perbaikan reformasi dan tata kelola, Ia juga mengungkapkan bahwa penyedia layanan industri keuangan digital perlu mengantisipasi melesatnya pertumbuhan penggunaan layanan dengan peningkatan mitigasi risiko. “Akan tetapi di sisi lain, pemahaman soal keamanan transaksi digital masih perlu terus ditingkatkan dan menjadi kunci dalam mendorong inklusi keuangan. Karena sekarang semua orang sudah berpindah ke digital, sehingga tuntutan keamanan platform digital semakin penting” kata Sutedjo. Ia menambahkan bahwa “Dalam FGD ini saya berharap agar dapat diformulasikan suatu kebijakan di tingkat Kabupaten Kulon Progo yang implementatif dan dapat menjadi suatu action plan yang terukur untuk mengakselerasi Indeks Capaian Elektronifikasi (ICE) Kabupaten Kulon Progo”. |