Yogyakarta, 28 Juli 2018 - Setelah melalui serangkaian proses seleksi yang dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Bank BPD DIY Unit Usaha Syariah (Bank BPD DIY Syariah) ditetapkan sebagai BPS BPIH (Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) Fungsi Penerimaan. Dengan demikian Bank BPD DIY Syariah dapat melakukan pembukaan rekening tabungan jamaah haji, menerima setoran awal, pelunasan, serta mendistribusikan virtual account.
Fungsi BPS BPIH Penerima tersebut melengkapi fungsi BPS BPIH yang sebelumnya telah dipercayakan kepada Bank BPD DIY Syariah, yaitu sebagai BPS BPIH Penempatan dan Pengelola Nilai Manfaat.
Surat Keputusan (SK) penetapan Bank BPD DIY Syariah sebagai BPS BPIH Fungsi Penerimaan diserahkan oleh BPKH kepada Direktur Utama Bank BPD DIY, Bambang Setiawan. Hadir dalam kesempatan tersebut anggota BP-BPKH, Iskandar Zulkarnain dan Dewan Pengawas BPKH, M. Akhyar Adnan di Kantor Pusat Bank BPD DIY pada Sabtu (28/7).
Dalam kesempatan tersebut Bambang Setiawan menyampaikan bahwa penetapan tersebut didasarkan atas serangkaian proses seleksi yang telah dilakukan oleh BPKH kepada bank-bank syariah di Indonesia.
“Bank BPD DIY Syariah dinilai telah memenuhi semua persyaratan teknis, legal dan kepatuhan serta syarat lainnya yang di tetapkan oleh BPKH” jelas Bambang.
Sebagaimana diketahui, sesuai amanat UU Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji, keuangan haji dialihkan pengelolaannya dari Kementerian Agama kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). BPKH selanjutnya melakukan seleksi atas bank-bank syariah yang dijadikan mitra sebagai BPS-BPIH.
Dengan penetapan tersebut, Bambang Setiawan berharap agar kinerja Bank BPD DIY Syariah akan terus meningkat seiring dengan persiapan menuju proses Spin Off (pemisahan) menjadi Bank Umum Syariah yang ditargetkan terlaksana sebelum tahun 2023.
Hingga akhir Juni 2018 aset Bank BPD DIY Syariah tercatat sebesar Rp767,70 miliar naik sebesar 21,34% dibanding posisi Juni 2017. Penghimpunan dana pihak ketiga mencapai Rp456,92 miliar yang juga mengalami pertumbuhan 19,74% dibanding posisi Juni 2017. Sementara itu, pembiayaan yang diberikan tercatat sebesar Rp561,01 milyar, naik 27,23% dibanding posisi Juni 2017. |