Bantul, 20 Oktober 2020 – Untuk memperluas akseptasi dan mempercepat digitalisasi transaksi ekonomi dan efisiensi pengelolaan transaksi, Pemerintah Kabupaten Bantul bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) DIY menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Sinergi Akselerasi Elektronifikasi Transaksi Pemda dan Pengukuhan TP2DD Pemda Bantul. Direktur Pemasaran Bank BPD DIY, R Agus Trimurjanto, mengatakan bahwa Bank BPD DIY merupakan garda terdepan dalam penerimaan daerah. Bank BPD DIY berupaya untuk pencapaian penerapan teknologi, mengembangkan inovasi produk, dan perluasan channel pembayaran. “Tahapan ETP berada dalam tahap III (ekspansi), Bank BPD DIY siap bersinergi meraih tahapan selanjutnya yaitu Integrasi Data Transaksi Keuangan,” kata Agus. Digitalisasi transaksi Kabupaten Bantul dari sisi pengeluaran ialah: Cash Management Sistem (CMS) yang saat ini dilakukan oleh instansi-instansi di Bantul dengan jumlah 83 Instansi (s/d September 2020). Selanjutnya CMS akan dikembangkan untuk lingkungan pendidikan agar memudahkan sekolah untuk mengelola keuangannya. “Dari sisi transaksi penerimaan Bank BPD DIY mendigitalisasi berbagai penerimaan daerah: PBB, Pajak Daerah, Pajak Kendaraan bermotor (E-Samsat), E Retribusi. Transaksi tersebut dapat dilakukan melalui Mobile Banking Bank BPD DIY, Laku Pandai, ATM, EDC, QRIS. Selain itu Bank BPD DIY bekerjasama dengan Fintech, e-commerce, dll,” tambah Agus. Plt Bupati Bantul, Budi Wibowo SH, MM, mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan terhadap Bank Indonesia dan BPD DIY atas peran serta dalam digitalisasi dan kontibusi terhadap sektor UMKM Kabupaten Bantul. “Kami menyambut baik atas terselenggaranya FGD ini, semua menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan menjadi komitmen Kabupaten Bantul untuk melakukan elektronifikasi,” tutur Budi. Agus dalam sambutanya menambahkan bahwa digitalisasi merupakan sebuah kebutuhan dan bukanlah sebuah tren semata. Perbaikan tata kelola daerah yang akan mendorong optimalisasi pendapatan asli daerah Bantul. Pandemi covid 19 menjadi momentum untuk percepatan transformasi digital, mengubah kegiatan atau transaksi offline menjadi online. “Terimakasih kepada Bank Indonesia dan Bank BPD DIY yang mempunyai tekat sama untuk merespon perkembangan digital. Kolaboritas akan meningkatkan layanan dalam rangka mendukung Bantul dan cita-cita pemerintah dalam mendukung ekosistem digital,” kata Budi. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Hilman Tisnawan mengapresiasi Kabupaten Bantul karena mendapat ranking 2 dalam capaian ETP “Capaian ETP Kabupaten Bantul senilai 3,76 tahap III (ekspansi) yang sistem keuangannya sudah menggunakan SP2D online, CMS, EDC/Internet-SMS-Mobile Banking, interasi CMS dengan e-keuangan, perluasan kanal pembayaran melalui fintech/e-commerce, transaksi pendapatan dan belanja. Akseptasi QRIS Bantul cukup tinggi, sebanyak 21.330 (per 2 Oktober 2020) dan masih bisa ditingkatkan lagi,” tutur Hilman. |